Ahlan Wa Sahlan

IQRO ( BACALAH )

Bacalah dirimu, Bacalah dari apa engkau dijadikan

Bacalah kejadian demi kejadian, Bacalah masa lalu, dan apa-apa yang ditinggalkan, Bacalah masa kini, dan apa-apa yang ada disekitarmu, Bacalah masa yang akan datang dan apa-apa yang akan dan tentu terjadinya.

Sungguh ALLOH telah memberimu berlimpah-limpah, dan tegak kanlah kebenaran itu dengan daya juang yang tak kenal payah dan henti ( sabar),......................

Selamat datang ana ucapkan kepada akhi dan ukhti, semoga apa yang tertulis di blog ini bermanfaat bagi kita dalam menSyiarkan Islam, serta sebagai media bagi kita untuk saling bersilaturahmi.

Kritik dan saran dapat di sampaikan ke is.majid@gmail.com

Wassalam

AddThis

Bookmark and Share

Senin, 22 Oktober 2007

Ma'rifatur Rasol Bag. 6

Basmalah


<><><><><><><><><><>
Muhammad Rasulullah
<><><><><><><><><><>

Bagian 6


Taken from :
Muhammad dimata tokoh Hindu
(Muhammed The Prophet of Islam)
oleh : Prof. K.S. Rama Krishna Rao,
Kepala jurusan Filsafat pada Akademi Kesenian Maharani, Mysore-India.
Diterjemahkan oleh : Luthfi B.
Penerbit : H.I. Press Indonesia - September 1994
------------------------------------------------------------------


Tuhan, Tiada sesuatupun Yang Setara dengan Dia
**********************************************************

Tetapi bagaimana keyakinan yang benar (iman) beserta perbuatan yang benar secara serentak berjalan dan menghasilkan kepuasan sempurna ?

Disinilah letak ajaran Islam, yaitu keEsaan Tuhan. Tidak ada Tuhan yang lain melainkan Allah, yaitu Tuhan yang Tunggal dalam segala bidangNya.

Inilah titik sumbu seluruh ajaran dan praktik Islam.
Dia, Tuhan adalah unik dan tidak hanya keberadaanNya yang berkenaan dengan sifat-sifat ke TuhananNya.

Berkenaan dengan sifat-sifat Tuhan, Islam disatu pihak menghindarkan pandangan terhadap Tuhan yang membebaskan makhlukNya menakwilkan setiap sifatNya
dan dilain pihak menolak pandangan yang menyamakan Tuhan dengan hal-hal atau benda-benda yang bersifat material.

Dengan kata lain, Qur'an menyampaikan tak ada satupun yang menyamai-Nya dan disamping itu menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha Melihat,
Mendengar dan Mengetahui.

Dia, Tuhan adalah Raja tanpa noda kesalahan dan kekurangan, bahtera hebat dari kekuasaan-Nya mengapung diatas samudera keadilan dan hak menuntut keadilan.

Dia adalah Tuhan pengasih, Pemurah dan Pelindung atas segala-galanya. Islam tidak berhenti dengan pernyataan positif ini, tetapi lebih jauh menambahkan ciri-ciri/karakteristik yang paling khusus, aspek negatif dari problem/permasalahan.

Dia adalah Tuhan yang memperbaiki setiap kerusakan, tak seorangpun yang mampu memperbaiki kerusakan.
Dia adalah Tuhan yang memenuhi semua kebutuhan, apa saja. Tidak ada Tuhan yang lain, melainkan Allah, Tuhan yang Maha Esa, Tempat bergantung, Pembentuk tubuh, Pencipta jiwa, Penguasa dihari pembalasan dan lain sebagainya. Dia tidak memiliki sekutu maupun anak didalam menjalankan urusanNya.

"Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa". Allah tempat bergantung segala sesuatu, Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada satu pun yang setara dengan Dia." (QS. 112:1-4)

Berkenaan dengan kedudukan manusia didalam hubungannya dengan alam semesta, Qur'an menegaskan :

"Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar diatasnya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. 45:12-13)

Tetapi dalam hubungannya dengan Tuhan, Qur'an menyatakan :

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. 67:2)

Meskipun manusia menikmati kemauan mereka secara bebas untuk beberapa keluasan/tingkatan, setiap manusia dilahirkan dan selanjutnya hidup dalam situasi dan kondisi tertentu diluar kontrolnya.

Berkenaan dengan itulah, Tuhan menurut agama Islam : 'Adalah kehendak-Ku penciptaan manusia dengan segala kondisinya.
Rencana kosmik, makhluk hidup punya keterbatasan untuk memahami semuanya.
Namun Aku akan senantiasa mengujimu dengan kemakmuran maupun kesengsaraan, kesehatan maupun sakit, suka maupun duka.

Cara-Ku menguji berbeda-beda dari orang ke orang, dari waktu kewaktu. Dalam kesengsaraan jangan mengambil jalan yang tidak benar.
Semua itu merupakan tahapan-tahapan sekejap yang akan berlalu."

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (QS. 2:14)

Didalam kemakmuran jangan melupakan Tuhan, pemberian Tuhan diberikan hanya sebagai amanah, kita selalu dalam cobaan, setiap saat diuji.
Jika kita hidup, hiduplah sesuai dengan kehendak Tuhan, dan jika kita mati, matilah dijalan Tuhan.
Kita sebagai manusia tidak boleh mengatakan fatalisme yang merupakan suatu kondisi yang memotivasi kearah semangat usaha dan mengajak kita selalu waspada.

Janganlah beranggapan bahwa kehidupan sementara didunia ini adalah akhir keberadaan manusia.
Ada kehidupan sesudah kematian dan kehidupan itu akan kekal.

Kehidupan setelah kematian adalah mata rantai yang berhubungan, suatu pintu yang membuka realitas yang tersembunyi dari kehidupan.
Setiap perbuatan didalam kehidupan, betapapun sepelenya menghasilkan akibat akhir, bagaimanapun tercatat secara teliti.
"Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), & utusan-utusan (malaikat-malaikat)
Kami selalu mencatat di sisi mereka." (QS. 43:80)

"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun.
Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (QS. 21:47)

Kita mengenal beberapa jalan Tuhan, tetapi banyak jalan-Nya tersembunyi dari kita.
Apa yang tersembunyi dari kita didunia ini akan terbuka dan berada dihadapan kita kelak.
Kesalehan akan menikmati keberkahan Tuhan yang belum terlihat atau terdengar, maupun terlintas dihati manusia untuk memahaminya.

Mereka yang saleh akan berjalan kedepan mencapai tingkatan evolusi yang lebih tinggi.
Orang yang menyia-nyiakan kesempatan didalam kehidupan ini akan berada dibawah hukum yang tidak terelakkan, yang membuat setiap orang merasakan
apa yang dia lakukan, tunduk kepada suatu jalan dari perlakuan penyakit rohani yang disebabkan oleh tangan mereka sendiri.

Hati-hati, ini adalah siksaan yang mengerikan, penderitaan fisik adalah menyiksa namun kita dapat menahannya, tapi neraka adalah tempat penyiksaan spiritual,
dimana kita tidak mampu menolaknya.
Berjuanglah dalam kehidupan ini sendiri terhadap kecenderungan jiwa yang mudah jahat, dengan godaan yang mengajak kita kejalan-jalan perbuatan salah.

Mencapai tingkatan berikutnya ketika dia menyalahkan jiwa didalam hati nurani yang dibangunkan dan jiwa ingin sekali mencapai keunggulan moral dan bangkit menentang ketidak patuhan. Ini akan mengajak kita pada tingkat akhir dari jiwa yang tenang, puas dengan Tuhan, menemukan kebahagiaan dan kesenangan dengan rahmatNya. Jiwa tidak lagi tersandung.
Tingkat pergolakan hilang, semua keruwetan kemudian akan berubah. Kebenaran mendapat kemenangan dan kebatilan telah kalah.

Kepribadian kita akan mendapatkan keterpaduan sekitar pusat inti kepatuhan kepada Tuhan dan sempurna menyerah pada maksud yang bersifat ke-Tuhanan.
Semua beban kemudian akan bebas. Jiwa kemudian akan memiliki kedamaian. Tuhan kemudian akan memanggil kita :

"Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
masuklah ke dalam syurga-Ku." (QS. 89:27-30)
Bersambung


0 Comments: