Ahlan Wa Sahlan

IQRO ( BACALAH )

Bacalah dirimu, Bacalah dari apa engkau dijadikan

Bacalah kejadian demi kejadian, Bacalah masa lalu, dan apa-apa yang ditinggalkan, Bacalah masa kini, dan apa-apa yang ada disekitarmu, Bacalah masa yang akan datang dan apa-apa yang akan dan tentu terjadinya.

Sungguh ALLOH telah memberimu berlimpah-limpah, dan tegak kanlah kebenaran itu dengan daya juang yang tak kenal payah dan henti ( sabar),......................

Selamat datang ana ucapkan kepada akhi dan ukhti, semoga apa yang tertulis di blog ini bermanfaat bagi kita dalam menSyiarkan Islam, serta sebagai media bagi kita untuk saling bersilaturahmi.

Kritik dan saran dapat di sampaikan ke is.majid@gmail.com

Wassalam

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 08 Januari 2008

Hukum Mengucapkan Tahun Baru

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh


Tahun lalu saya pernah sampaikan keterangan Al-Imam Ibnu Utsaimin tentang mengucapkan selamat tahun baru islam.Bisa dilihat di http://salafyitb.wordpress.com/2007/01/19/hukum-mengucapkan-selamat-tahun-baru-islam/


Menjelang tahun baru islam 1429H yang sebentar lagi akan kita jumpai, saya coba sampaikan penjelasan Syaikh Ibn Jibrin.Berikut keterangan beliau :


Alhamdulillahirobbil ‘aalamin.Shalawat serta salam semoga tercurah kepada semulia-mulia para Rasul.Sesungguhnya tahniah adalah kabar gembira dan senang dengan segala sesuatu yang menggembirakan jiwa-jiwa yang berbahagia dengannya.


Adalah dulu Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam memberitakan kabar gembira kepada sahabat-sahabatnya akan kedatangan bulan Ramadhan.Maka inilah petunjuk (dalil) akan kebolehan ucapan kebahagiaan dengan apa yang senang dengannya dalam urusan dunia dan akhirat.


Maklum adanya bahwa Tahun Baru membawa kebahagiaan dan kesedihan.Rasa bahagia dengan telah genapnya satu tahun penuh yang terisi dengan keistiqomahan dan keteguhan diatas agama dan juga rasa aman, kesehatan dan kehidupan bahagia,selama setahun penuh, maka atas keadaan ini maka bertahniah dengannya dan mendoa’akan sebagian mereka kepada sebagian lain dengan ucapan kehidupan yang baik, panjang umur diatas ketaatan.

Adapun rasa sedihnya (ketika datangnya tahun baru) adalah bahwa berlalunya tahun-tahun itu semakin mendekatkan kita kepada ajal dan memangkas umur kita.Keadaan seperti alhamdulillah ada keterangan bahwa Rasulullah ketika melihat hilal bulan baru berkata :

الحمد لله على طول الأعمار والتردد في الآثار، الحمد لله الذي أذهب عنا شهر كذا وآتانا من شهر كذا


Maka demikianlah juga dalam tahun tahun yang berlalu, karena tahun lebih panjang rentang waktunya (dari bulan).Maka bersyukur memuji Allah karena dapat mendapati pergantian tahun tersebut sebagaimana melalui datangnya bulan Ramadhan dan saling menyelamati sesama saudara muslim dengannya dan saling bertahniah dan mendoakan keberkahan pada waktu-waktu yang bahagia seperti saat masuknya Ramadhan, hari Raya Islam dan semisalnya seperti dengan ucapan “Selamat semoga tahun ini membawa engkau kepada kebahagiaan” atau “Semoga Allah mengembalikan pada kita semisal tahun lalu yang berkah” Atau “Semoga keberkahan menyertai anda dalam tahun yang mudah-mudan penuh keutamaan” atau Semoga Allah menjadikan anda dari golongan yang kembali pada Nya” atau “Semoga sukses ditahun ini dengan keridhoan Allah ta’ala”.


Hal ini sebagaimana disyariatkanya do’a agar diterima setelah selesainya dari suatu ibadah dalam musim tertentu seperti haji dan umrah dengan ucapan misalnya “Taqobbalallahu hajjaka aw umrotaka”(semoga Allah menerima haji mu atau umrahmu) atau “semoga anda mendapati kebaikan atas haji mu” atau “Barakallah laka fi hadzal ‘amal ash-shalih” (Keberkahan atasmu atas amal shalih ini) atau “Semoga Allah jadikan haji mu sebagai amal shalih dan usaha yang diganjar” atau yang semisal..Allahu a’lam.


Ucapan-ucapan seperti ini teranggap dari do’a- do’a yang dianjurkan.Telah ada dorongan dalam mendo’akan sesama muslim terhadap saudaranya dalam event-event tertentu (munasabat) seperti kesembuhan atas penyakit, kedatangan dari safar, kelahiran anak,tahniah ketika memasuki awal ramadhan.Yang seperti ini tidak terlarang mengucapkan tahniah dengan hari raya,dengan kedatangan bulan Ramadhan atau dengan masuknya tahun baru.Ini dari sisi kebahagiaan dan senang dengan panjangnya kehidupan kita dengan tetap berpegang teguh dengan sunnah dan amal shalih,sama saja apakah dalam bentuk bersalam jabat tangan, atau dalam bentuk tulisan ,dengan telepon dan yang semisal.


Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin
Website resmi beliau : http://www.ibn-jebreen.com/article2.php?id=11 (5 Januari 2008)


Salam,
Abu Umair As-Sundawy

NB:
Sejumlah fatwa Syaikh Ibn Jibrin terkait dalam masalah tahniah dapat disimak di http://www.ibn-jebreen.com/ftawa.php?view=masal&subid=788&parent=785

0 Comments: