Ahlan Wa Sahlan

IQRO ( BACALAH )

Bacalah dirimu, Bacalah dari apa engkau dijadikan

Bacalah kejadian demi kejadian, Bacalah masa lalu, dan apa-apa yang ditinggalkan, Bacalah masa kini, dan apa-apa yang ada disekitarmu, Bacalah masa yang akan datang dan apa-apa yang akan dan tentu terjadinya.

Sungguh ALLOH telah memberimu berlimpah-limpah, dan tegak kanlah kebenaran itu dengan daya juang yang tak kenal payah dan henti ( sabar),......................

Selamat datang ana ucapkan kepada akhi dan ukhti, semoga apa yang tertulis di blog ini bermanfaat bagi kita dalam menSyiarkan Islam, serta sebagai media bagi kita untuk saling bersilaturahmi.

Kritik dan saran dapat di sampaikan ke is.majid@gmail.com

Wassalam

AddThis

Bookmark and Share

Senin, 17 Maret 2008

SUJUD

Sujud adalah sebuah amalan yang dilakukan makhluk, tak hanya manusia, kepada Tuhan semesta alam yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala, Sujud mendatangkan ketenangan batin, kestabilan dan ketentraman, sebab sujud alam kepada Rabb Maha Pencipta adalah sebuah sistem yang menyebabkan semuanya bekerja dengan sempurna.

Sehingga tidak ada lagi ketimpangan dan kehampaan, Itulah makna sujud dalam keberadaannya.
Allah Swt Sang Maha Pencipta memerintahkan ritual sujud ini tidak hanya kepada manusia, bahkan Dia Swt menyuruh melakukan hal ini kepada seluruh alam dan setiap makhluk yang Dia ciptakan.

Bukan untuk Dia Yang Maha Kaya,akan tetapi manfaat sujud itu akan berpulang kepada setiap diri makhluk-Nya, sayangnya hanya sedikit di antara kita yang menyadari bahwa sebenarnya ala mini terus bersujud kepada NYA :

“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi,matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang melata dan sebagian besar daripada manusia Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. 22:18)


Semua alam bersujud kepada Allah Yang Maha Pencipta. Bagi siapa yang tidak mau bersujud, maka ia akan mendapatkan siksa di akhirat dan hidup di dunia penuh dengan kehinaan. Naudzubillah!
Karenanya banyak kita temukan di era modern seperti saat ini, manusia yang hampir memiliki segalanya, namun penyakit yang diidapnya beragam macam.

Mungkin alam ini merasa tidak ridha, sebab ia telah memberikan hasil dirinya yang terbaik untuk manusia. Sementara manusia yang hanya tinggal menikmati enggan untuk sujud kepada Tuhan Sang Maha Kuasa.

Bila sujud tidak dilakukan, maka ketidak-seimbangan pun diberlakukan. Ia hidup di dunia tidak nyaman, maka di akhirat pun akan sengsara.

Maka bersujudlah kita semua kepada Allah Sang Pencipta bersama seluruh jagad alam raya.

***
Suci Sukmawati adalah seorang artis yang sedang menanjak karirnya, banyak orang yang terpesona dengan keanggunan paras dan kecerdikan akalnya.

Dari kalangan keluarga berada, tidak sulit bagi dirinya untuk mempercantik wajah dan belajar ilmu kepribadian.

Di mulai dari sekolah modelling terkenal, ia mulai menggapai mimpinya untuk menjadi model sekaligus artis tersohor. Impian itu, akhirnya terwujud, sempat ada orang yang bilang bahwa Suci meraih penghargaan betis terindah di Indonesia, tidak sedikit yang kagum saat melihat lenggak-lenggok Suci di atas catwalk, apalagi saat ia mendongakkan wajah.

“Alangkah anggunnya!” banyak pria berdecak hampir segalanya, Suci miliki dan ia pun hidup sejahtera tiada berkekurangan. banyak dimensi hidup dalam relung batin Suci yang telah terisi, apalagi yang bersifat materi.

Namun, sayang satu dimensi dibiarkan tertinggal kosong dan sepi, yaitu dimensi rohani yang tidak bisa ia beli, jarang sekali Suci terlihat menjalankan perintah agama seperti berdiri, rukuk dan sujud yang biasa dilakukan oleh seorang muslimah, Sayang, Suci tak sesuci namanya....

Ketiadaan sujud pada diri membuat hidup tak seimbang!

Malam itu, dari sebuah cafe, Suci hendak pulang ke rumah. Usai clubbing hingga larut malam, ia
mengendarai mobilnya terlebih dulu untuk mengantar seorang kawan, dalam kondisi ngantuk dan sedikit pengaruh alkohol yang menguasai otaknya, ia tidak memperhatikan datangnya sebuah mobil yang menyalip kencang dari belakang. “Wesssssshhhhhhhh........!” suara angin mobil terdengar kencang dan mengagetkan, hanya dalam hitungan sepersekian detik, badan mobil yang menyalipnya sudah berada di depan. Kaget dengan jarak ke samping yang begitu dekat, Suci pun membanting stir ke arah kiri.

Ban mobil membuang terlalu jauh hingga posisi mobil limbung tak stabil. Sempat berputar dua kali, akhirnya mobil pun menabrak sebuah pohon di sisi jalan pas dengan pintu depan sebelah kanan. Bagian mobil sebelah kanan pun ringsek, dan dua orang yang berada di dalamnya diam tak berkutik.

Bau asap pengap bercampur dengan anyir darah yang menetes. Sejurus kemudian banyak orang datang
berkerumun dan pertolongan ambulan pun menyusul beberapa saat. Suci dan seorang kawannya dilarikan ke rumah sakit. Ia beruntung karena masih bisa diselamatkan, sementara kawan yang menemaninya tidak tertolong.

Seperti sebuah adegan dalam sinetron, Suci yang dulu nyaris sempurna kini harus kehilangan kaki. Wajahnya yang cantik, juga harus dioperasi karena luka yang terlalu parah. Hidup Suci semakin sempit. Ia frustrasi meratapi musibah yang menimpa diri, apalagi mengenang kawan akrabnya yang telah tiada.

Hidupnya kalut, panik, sedih dan hilang harapan. Tidak ada lagi wartawan yang mengejarnya untuk mencari berita. Tidak ada lagi tawaran pemotretan dari majalah dan koran. Tidak ada lagi produser dan sutradara yang mengajaknya bermain peran. Semuanya pergi meninggalkan Suci Sukmawati yang tidak lagi cantik.

Dalam masa pengobatannya, hanya keluarga yang masih setia kepadanya. Dengan sabar papa-mama selalu membesarkan hati Suci. Pesan yang kerap mereka ucapkan, “Bersabar, nak! Allah masih sayang kamu. Kamu masih punya Allah Yang Selalu Menjaga dan Tidak Pernah Tidur. Mungkin saatnya, kamu bisa khusyuk sujud kepada-Nya!”

Enam bulan Suci menjalani masa pengobatan. Selama itu pula, ia belajar menata hati dan kehidupan.
Alhamdulillah! Ia tersadar dalam kesendirian. Ia sudah mulai shalat dengan khusyuk kepada Allah. Meski kedua kakinya sudah tidak ada, ia melakukannya sambil duduk di atas sajadah. Hal yang paling mengharukan setiap mata yang memandang adalah saat ketika Suci membenamkan keningnya di atas sajadah lamaaa sekali Seolah ia berdialog dengan Allah Swt dan mengakui segala dosa yang pernah ia lakukan.


"Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan.

Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera.” (QS. 68:42-43)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.” (QS. 32:15)

Bersujud, itulah takdir manusia sebagai makhluk. Sujud adalah fitrah manusia yang tidak bisa dilanggar.
Sebagaimana alam yang stabil dan tentram karena sujud, maka seperti itulah halnya manusia.

Ragam manfaat yang dapat diraih oleh manusia melalui sujudnya kepada Rabb Penguasa alam yang antara lain
adalah:

Pertama, Sujud dapat menghantarkan manusia hingga begitu dekat kepada Allah Swt. Sujud pun dapat membuat sebuah doa menjadi ampuh mujarab dan langsung dikabul oleh Allah Swt. Hal ini dinyatakan oleh Sayidina Rasul Saw dalam sebuah haditsnya:
Dari Abu Hurairah Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Jarak terdekat seorang hamba kepada Tuhannya adalah saat si hamba sedang bersujud. Maka perbanyaklah doa (saat bersujud)!”. HR. Muslim

Kedua, Sujud dapat membuat manusia masuk surga bersama dengan Rasulullah. Sebagaimana disampaikan dalam dalil berikut:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. … Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, memuji (Allah), yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu.” (QS. 9:112)

Hadits berikut menguatkan pendapat ini:

Dari Abu Faras Rabi’ah bin Ka’b Al Aslami, pembantu Rasulullah Saw dan salah seorang ahlus shuffah Ra berkata, “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Saw. Aku menyiapkan air untuk beliau berwudhu dan segala keperluannya.” Rasulullah Saw (melihat khidmat yang ditunjukkan Rabi’ah) bersabda, “Pintalah sesuatu padaku!” Aku menjawab, “Aku ingin menjadi pendampingmu di surga, ya Rasul!” Rasul Saw bertanya lagi, “Adakah permintaan lain yang kau inginkan?” Aku menjawab, “Itu saja , ya Rasul!” Rasul Saw pun bersabda, “Kalau begitu tolong aku sehingga dapat membuat dirimu banyak bersujud!” HR. Muslim

Ketiga, Sujud Mengangkat Derajat Manusia.

Jika ada orang di antara kita suka diremehkan oleh manusia lain, maka ia harus banyak bersujud kepada Allah Swt. Bila ada yang selalu terhina, maka perbanyaklah sujud. Jika merasa hidup berlumur dosa dan kesalahan, sujudlah cara penghapusannya.

Rasul Saw bersabda:
Dari Abu Abdillah atau Abu Abdirrahman Tsauban budak Rasulullah Saw yang berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Engkau harus banyak bersujud. Sebab bila engkau bersujud sekali saja kepada Allah Swt, maka dengannya Allah akan mengangkat dirimu satu derajat, dan melenyapkan satu dosa/keburukan yang kau perbuat!” HR. Muslim
Itulah ragam manfaat yang didapatkan manusia yang memperbanyak sujud. Frekuensi dan kuantitas sujud dapat ditingkatkan oleh siapapun dari kita dengan cara memperbaiki shalat-shalat fardhu. Kemudian meningkatkan amaliyah shalat sunnah, dan juga bisa ditambah dengan memperbanyak sujud syukur dan taubat kepada-Nya. Semoga dengan memperbanyak sujud ini, apalagi di bulan Ramadhan, sungguh hati ini akan semakin tunduk dengan segala perintah Allah Swt dan akhirnya semoga kita pun akan meraih keridhaan Allah Swt, Sang Pemilik dan Pencipta kita semua. Amien!

“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud.” (QS.15:98)

By : NN

sumber : forsimpta

0 Comments: