Ahlan Wa Sahlan

IQRO ( BACALAH )

Bacalah dirimu, Bacalah dari apa engkau dijadikan

Bacalah kejadian demi kejadian, Bacalah masa lalu, dan apa-apa yang ditinggalkan, Bacalah masa kini, dan apa-apa yang ada disekitarmu, Bacalah masa yang akan datang dan apa-apa yang akan dan tentu terjadinya.

Sungguh ALLOH telah memberimu berlimpah-limpah, dan tegak kanlah kebenaran itu dengan daya juang yang tak kenal payah dan henti ( sabar),......................

Selamat datang ana ucapkan kepada akhi dan ukhti, semoga apa yang tertulis di blog ini bermanfaat bagi kita dalam menSyiarkan Islam, serta sebagai media bagi kita untuk saling bersilaturahmi.

Kritik dan saran dapat di sampaikan ke is.majid@gmail.com

Wassalam

AddThis

Bookmark and Share

Kamis, 03 April 2008

Di Manakah Allah SWT Berada ?

Itulah pertanyaan Rasulullah SAW kepada seorang Budak wanita, milik Mu`awiyah bin hakam As Sulamiy, sebelum Budak wanita tersebut ahirnya di bebaskan oleh Tuannya.

Sebagaimana di jelaskan di dalam sebuah Hadits, Bahwasanya Beliau ( SAW ) bertanya kepada Budak perempuan itu ( maksudnya, Budak perempuan Milik Mu`awiyah bin Hakam As Sulamiy ) , “ Dimanakah Allah SWT ?” . Budak perempuan itu menjawab, “ Di Atas langit “. Beliau ( SAW ) bertanya lagi,” Siapakah Aku ? “ . Budak perempuan tersebut menjawab, “ Engkau adalah Rasulullah “ ( mendengar jawaban tersebut ) Rasulullah bersabda , “ Merdekakan dia ! karena dia seorang Mu`minah “.

Hadits ini di keluarkan oleh Imam Malik, Imam Muslim, imam abu dawud, Imam Nasa`i, Imam Ahmad, Imam Darimi, Imam baihaqiy , Imam Ibnu Khuzaimah, Imam Ibnul Jaarud, Dan lain lain , dengan derajat hadits = SHAHIH

Hadits ini merupakan bantahan terhadap orang orang yang mengaku mu`min, tetapi tatkala di tanyakan kepada mereka , “ Di manakah Allah SWT ?”, mereka menjawab , “Allah SWT ada di mana mana” . atau mereka menjawab “ Allah SWT ada di dalam diri kita “

Ketahuilah bahwa Jawaban , “Allah SWT ada di mana mana”, adalah jawaban terhadap pertanyaan , “ Di mana Allah SWT berada? “ , yang di keluarkan oleh Kaum Jahmiyyah dan Kaum Mu`tazilah . Dimana, para ulama ahlu sunnah wal Jama`ah memberikan penilaian terhadap kedua kaum ini sebagai Ahlul Bid`ah. Mereka di sebut ahlul bid`ah, karena mereka telah mengada adakan hal yang tidak mempunyai dasar dari Al Qur`an dan As Sunnah. Dan hal yang terpenting dari kebid`ahan mereka adalah, peryataan dan I`tiqad mereka : Bahwasanya Allah SWT ada di mana mana.?

Maka katakanlah kepada kaum jahmiyah dan mu`tazilah di manapun mereka berada : “ Jika anda mengatakan bahwasanya Allah SWt ada di mana mana, maka sama artinya dengan anda mengatakan bahwasanya Allah SWT itu ada di dalam masjid. Dia ( Allah SWT ) ada juga di dalam rumah kita. Juga ada di jalanan umum, di dalam pasar, di tempat tempat kotor, dan di tempat lainya .

Sinonim dari pernyataan anda tersebut adalah pernyataan seseorang tatkala di tanya di manakah bis mayasari berada ? orang tersebut menjawab bahwasanya bis mayasari bakti itu ada di bekasi, ada di jakarta timur, ada di cililitan, dan juga ada di tanjung priuk ? Artinya bis mayasari bakti itu ada banyak. Atau lebih dari satu. lalu bagaimana mungkin ? anda akan dapat mentauhidkan Allah SWT, jika anda mengatakan bahwasanya Allah SWT itu ada di mana mana ?

Sedangkan jawaban bahwa , “ Allah SWT ada di dalam diri kita, adalah jawaban terhadap pertanyaan “ di manakah Allah SWT berada ?” yang di keluarkan oleh kaum Wihdatul Wujud. Atau kaum manunggaling kawulo lan gusti. Di mana, para Ulama Ahlu Sunnah wal Jama`ah memberikan penilaian terhadap kaum ini sebagai kaum yang keyakinan mereka telah keluar dari Islam.

Menurut mereka : “. Diri kita ini merupakan gabungan dari diri kita dan Allah SWT . makanya di dalam aqidah mereka, masyhur apa yang di sebut dengan “ Manunggaling Kawulo lan gusti. Atau bersatunya hamba dengan tuhannya. Sungguh sangat rusak pemahaman mereka tersebut.

Adapun jawaban yang benar , dan mempunyai dasar hukum yang kuat dan bisa di pertanggung jawabkan , secara Al qur`an dan As Sunnah , terhapap pertanyaan , “ Di mana Allah SWT ?, adalah jawaban bahwa , “ Allah SWT ada di atas langit.

Telah berkata Imam Adz Dzahabi, dalam Kitab beliau Al-`Uluw , tentang permasalahan Allah SWT ada di atas langit : “ Demikianlah pendapat kami, bahwa setiap orang yang di tanya di manakah Allah SWT berada ? dia segera menjawab dengan Fitrahnya , bahwa Allah SWT ada di atas langit.

Secara Fitrah pun, semua manusia , baik yang beragama islam maupun yang beragama di luar islam, mengakui bahwasanya allah SWT berada di atas langit. Pengakuan mereka tentang bahwasanya Allah SWT berada di atas langit dapat kita lihat pada saat mereka berdo`a kepada tuhan mereka . di mana hampir semua manusia, selalu mengangkat tangannya ke atas sembari berkata : “ Ya Allah ! “ atau : “ Ya Tuhan ! “ tatkala berdo`a. termasuk kita juga.

Allah SWT sendiri mempertegas tentang keberadaan dirinya bahwa dirinya berada di atas langit dengan berbagai Firmannya. di Antaranya seperti yang termaktub di dalam Al Qur`an, Surat Al Mu`min ayat 36 – 37 dan Surat Al Qashash ayat 38, Dan berkata Fir`aun, “ hai Haman ! Buatkanlah untukku satu bangunan yang tinggi, supaya aku dapat mencapai jalan. yaitu jalan jalan menuju ke langit. Supaya aku dapat melihat tuhannya Musa. karena sesungguhnya aku mengira bahwa dia ( Musa ) telah berdusta

Imam Ad daarimi di dalam kitabnya Raddu `alal jahmiyyah, menjelaskan tentang tafsir Firman Allah SWT tersebut di atas adalah , bahwa di dalam surat tersebut terdapat keterangan yang jelas , bahwa Musa `Alaihis salam mengajak kepada Fir`aun untuk mengenal Allah SWT, bahwa Allah SWT berada di atas langit.

Imam Ibnu Khuzaimah berkata di dalam kitabnya At tauhid bahwa , “ perkataan Fir`aun tentang dirinya yang mengira bahwa Musa termasuk orang yang berdusta , menunjukkan dalil bahwa musa telah memberitahukan kepada Fir`aun bahwa Tuhannya yang maha besar dan maha tinggi berada di atas langit. Oleh karena dirinya mengira musa telah berdusta, dan juga untuk membuktikan perkataan musa, maka fir`aun memerintahkan kepada Haman untuk membuatkan baginya bangunan yang tinggi, agar dirinya dapat melihat tuhannya musa yang berada di atas langit

Selain sebagai bantahan terhadap kaum mu`tazilah, Jahmiyah, Wihdatul wujud, dan kaum kaum lainnya yang menyelisihi Al Qur`an dan As Sunnah, hadits tersebut di atas juga memberikan berbagai pelajaran penting kepada kaum mu`minin. Di antaranya :

1. Adalah sangat di anjurkan kepada setiap mu`min untuk membudayakan bertanya kepada Mu`min yang lainnya, dengan pertanyaan , “ Di manakah Allah SWT berada ? “

2. Jawaban yang benar terhadap pertanyaan, “ Di manakah Allah SWT berada ? “, adalah jawaban bahwa, “ Allah SWT berada di atas langit “.

3. Adapun jawaban selain itu, misalnya jawaban bahwa “ Allah SWT ada di mana mana “, atau jawaban “ Allah SWT berada di dalam diri kita “ adalah jawaban yang tidak mempunyai dasar dari Al Qur`an dan As Sunnah, melainkan jawaban yang berasal dari hawa nafsu belaka. Dan Oleh sebab jawaban tersebut tidak mempunyai dasar dari Al Qur`an dan As Sunnah, maka wajib bagi setiap mu`min untuk meninggalkannya . Karena jawaban jawaban yang tidak mempunyai dasar dari Al Qur`an dan As Sunnah , adalah merupakan program penyesatan terhadap aqidah kaum muslimin.

4. Wajib hukumnya bagi seorang mu`min untuk mengi`tiqadkan bahwa Allah SWT Berada di atas langit. Imam Abu hanifah berkata, “ Barang siapa mengingkari bahwa sesungguhnya Allah SWT berada di atas langit, maka sesungguhnya ia telah kafir. ( Maksudnya “ Barang siapa mengingkari setelah datang ilmu kepadanya bahwa sesungguhnya Allah SWT berada di atas langit, maka Aqidahnya telah keluar dari Aqidah Islam yang benar. Yaitu Al Qur`an dan as Sunnah )

5. Bahkan Pengetahuan dan pemahaman seorang mu`min tentang keberadaan Allah SWT di atas langit , merupakan syarat bagi setiap orang yang ingin di sebut sebaga i seorang mu`min. dasarnya adalah perkataan Rasulullah SAW , tatkala budak wanita milik Mu`awiyah bin hakam As Sulamiy memberikan jawaban yang benar tentang keberadaan Allah SWT , Beliau Bersabda “ Merdekakan dia ! karena dia seorang Mu`minah . ( Jika saja wanita tersebut bukan seorang mu`minah , niscaya Rasulullah SAW tidak akan memerdekakannya )., Imam ad darimi di dalam kitabnya Ar Raddu `alal jahmiyah berkata: “ Di dalam hadits Rasulullah SAW ini terdapat dalil , bahwa seseorang apabila dirinya tidak mengetahui sesungguhnya Allah Azza Wa jalla berada di atas langit ( bukan di bumi ) , tidaklah dia seorang mu`min. Wallahu a`lam bis showab.

Dalam sebuah pepatah di katakan : “ tak kenal maka tak Cinta “ Proses menuju cinta sendiri, biasanya di dahului dengan pengenalan seseorang kepada yang dia cintai dalam hal : Siapa ? Di Mana ? dan bagaimana ? mustahil, Seseorang yang tidak mengetahui di mana Allah SWT berada , mampu mengaktualisasikan cintanya kepada Allah SWT dengan benar.

Oleh karenanya, mari kita mengenal Allah Dengan benar. Yaitu mengenal Allah berdasarkan Al Qur`an dan As Sunnah, Bukan mengenal Allah SWT melalui Sinetron !

( Sumber : Kitab Al Masaa`il , jilid 1, oleh Ustad Abdul Hakim Bin Amir Abdat )

Catatan :

Jurnal Informasi, Silaturahmi & Tsaqofah Al Islam : NURUL WAHIDUL UMMAH Di terbitkan Oleh Dewan Kemakmuran Masjid NURUL WAHIDUL UMMAH – PT. ESSAR INDONESIA

0 Comments: