Ahlan Wa Sahlan

IQRO ( BACALAH )

Bacalah dirimu, Bacalah dari apa engkau dijadikan

Bacalah kejadian demi kejadian, Bacalah masa lalu, dan apa-apa yang ditinggalkan, Bacalah masa kini, dan apa-apa yang ada disekitarmu, Bacalah masa yang akan datang dan apa-apa yang akan dan tentu terjadinya.

Sungguh ALLOH telah memberimu berlimpah-limpah, dan tegak kanlah kebenaran itu dengan daya juang yang tak kenal payah dan henti ( sabar),......................

Selamat datang ana ucapkan kepada akhi dan ukhti, semoga apa yang tertulis di blog ini bermanfaat bagi kita dalam menSyiarkan Islam, serta sebagai media bagi kita untuk saling bersilaturahmi.

Kritik dan saran dapat di sampaikan ke is.majid@gmail.com

Wassalam

AddThis

Bookmark and Share

Jumat, 03 April 2009

JIKA ISLAM MENENTANG BERHALA, KENAPA UMAT ISLAM MENYEMBAH KA'BAH?

Banyak pertanyaan mengganjal yang sering ditanyakan oleh muslim awam dan umat non-muslim tentang Islam. Baik karena ketidaktahuan mereka tentang Islam atau karena sengaja ingin mendiskreditkan Islam. Apapun motifnya, jawaban yang tuntas dari pertanyaan tersebut membuktikan bagian dari kesempurnaan ajaran Islam. Bahwa sebagai risalah suci dari langit, Islam mampu menjawab segala problematika dan tantangan, dari yang masuk akal hingga yang tidak.

Seperti misalnya:
Jika Islam menentang penyembahan berhala, mengapa umat Islam menyembah dan sujud kepada Ka'bah?

Menanggapi pertanyaan, mungkin sebagian kita bingung. Namun, Dr. Zakir Naik—seorang ulama terkenal dari India yang dikenal cerdas dan ahli dalam ilmu perbandingan agama—menjawabnya dengan lugas, cerdas, dan ilmiah.

Berikut adalah jawaban beliau yang diambil dari buku "Mereka Bertanya, Islam Menjawab: Kumpulan Pertanyaan Mengganjal tentang Islam yang Sering Diajukan Orang Awam dan Non-Muslim"

"Ka'bah adalah kiblat, yaitu arah kaum muslimin menghadap dalam shalat mereka. Perlu dicatat bahwa walaupun kaum muslimin menghadap Ka'bah dalam salat, mereka tidak menyembah Ka'bah. Kaum muslimin hanya menyembah dan bersujud kepada Allah. Ketika mereka melakukan thawaf di Ka'bah atau mencium Hajar Aswad, itu semua dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Allah-lah yang memerintahkan
mereka untuk menyembah-Nya dengan cara seperti itu. Disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:
'Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya....'

1)Islam menghendaki persatuan
Ketika kaum muslimin hendak menunaikan salat, bisa jadi ada sebagian orang yang ingin menghadap ke utara, sedangkan yang lainnya ingin menghadap ke selatan. Untuk menyatukan kaum muslimin dalam beribadah kepada Allah maka kaum muslimin di mana pun berada diperintahkan hanya menghadap ke satu arah, yaitu Ka'bah. Kaum muslimin yang tinggal di sebelah barat Ka'bah, mereka salat menghadap timur. Begitu pula yang tinggal di sebelah timur Ka'bah, mereka
menghadap barat.

2)Ka'bah adalah pusat peta dunia
Kaum muslimin adalah umat pertama yang menggambar peta dunia. Mereka
menggambar peta dengan selatan menunjuk ke atas dan utara ke bawah. Ka'bah berada di pusatnya. Kemudian, para kartografer Barat membuat peta terbalik dengan utara menghadap ke atas dan selatan ke bawah. Meski begitu, alhamdulillah, Ka'bah terletak di tengah-tengah peta.

3)Tawaf keliling Ka'bah untuk menunjukkan keesaan Allah
Ketika kaum muslimin pergi ke Masjidil Haram di Mekah, mereka melakukan tawaf atau berkeliling Ka'bah. Perbuatan ini melambangkan keimanan dan peribadahan kepada satu Tuhan. Sama persis dengan lingkaran yang hanya punya satu pusat maka hanya Allah saja yang berhak disembah.

4)Hadits Umar bin Khathab
Mengenai batu hitam, hajar aswad, Umar bin Khathab berkata, "Aku tahu bahwa engkau hanyalah sebongkah batu yang tidak dapat mendatangkan mudarat maupun manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu." (HR. Bukhari)

5)Orang berdiri di atas Ka'bah dan mengumandangkan azan
Pada zaman Nabi, orang bahkan berdiri di atas Ka'bah dan mengumandangkan azan. Bisa ditanyakan kepada mereka yang menuduh kaum muslimin menyembah Ka'bah; penyembah berhala mana yang berdiri di atas berhala sesembahannya?"

Disarikan dari buku "Mereka Bertanya, Islam Menjawab: Pertanyaan Mengganjal tentang Islam yang Sering Diajukan Orang Awam dan Non-Muslim" terbitan AQWAM.

Bagaimana kira-kira jawaban Anda saat menghadapi pertanyaan di atas?

3 Comments:

moeis said...

memang selalu begitu, musuh islam akan selalu menyerang dari arah yang tidak di sangka-sangka (kayak rezeki) ayo media dakwah!! terus perangi mereka.. Allahu Akbar.. jari-jari ini akan menjadi saksi perlawanan kita. teruskan dakwahmu sobat... cherrs

abdurrahman said...

Dimana kira2 saya bisa dapat bukunya, akhi?

Fadiel "aburafa" Ahmad said...

Sekedar manambahkan, Ka'bah adalah tempat dimana "rumah pertama" yang didirikan oleh manusia di bumi, yakni oleh Nabi Adam AS untuk sholat demi menyembah kepada ALLAH.
Ka'bah juga "rumah pertama" yang didirikan oleh Nabi Ibrahim AS setelah bangunan tersebut hancur diterjang banjir besar zaman Nabi Nuh AS.
Dan Ka'bah juga merupakan Kutub Utara bumi sebelum berubah ke tempat sekarang (antartika) setelah pergeseran gerak lenggang bumi saat banjir besar zaman Nabi Nuh AS.
Itulah makanya sebelum berkiblat ke Ka'bah (yg masih dikelilingi berhala) maka Nabi Muhammad SAW sholat dengan berkiblat ke Kutub Utara, yang oleh kebanyakan ummat islam hingga kini dianggap berkiblat ke Baitul Maqdis (Sulaiman Temple), padahal tidak kesana, karena Baitul Maqdis saat itu masih merupakan Gereja Ummat Nasrani (gak mungkin kan Muhammad SAW yang cerdas berkiblat kesitu?!), sebelum mereka akhirnya menganut Islam dizaman Khulafaur Rasyidin yakni setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Wallahu A'lam Bis Showab.