Ahlan Wa Sahlan

IQRO ( BACALAH )

Bacalah dirimu, Bacalah dari apa engkau dijadikan

Bacalah kejadian demi kejadian, Bacalah masa lalu, dan apa-apa yang ditinggalkan, Bacalah masa kini, dan apa-apa yang ada disekitarmu, Bacalah masa yang akan datang dan apa-apa yang akan dan tentu terjadinya.

Sungguh ALLOH telah memberimu berlimpah-limpah, dan tegak kanlah kebenaran itu dengan daya juang yang tak kenal payah dan henti ( sabar),......................

Selamat datang ana ucapkan kepada akhi dan ukhti, semoga apa yang tertulis di blog ini bermanfaat bagi kita dalam menSyiarkan Islam, serta sebagai media bagi kita untuk saling bersilaturahmi.

Kritik dan saran dapat di sampaikan ke is.majid@gmail.com

Wassalam

AddThis

Bookmark and Share

Rabu, 10 Oktober 2007

Acara TV Makin menyedihkan

Sudah sepuluh hari Ramadhan 1428 H berlalu dan selama 10 hari ini aku dan Wify terpaksa menelan bulat-bulat acara sahur yg ditayangkan oleh stasiun2 TV di Indonesia. Nyaris semua stasiun TV menayangkan acara sahur yg serupa,

yakni berupa acara humor-humor konyol yg tidak berarti dan membuat mual kami berdua.

Apa pasal?

Karena pola tingkah yg dilakukan para artis dalam tayangan tersebut hanyalah mengumbar tawa semata, tidak peduli caranya. Berpakaian ala perempuan, saling ejek dengan kata2 kasar adalah sebagian pola yg dilakukan para artis tersebut

Demi menarik tawa para penonton. Jika memang cukup lucu (dan cara penyampaiannya cukup lucu) masih bisa membuat kami berdua tersenyum simpul. Namun jika sudah saling lontar kata2 umpatan dan aksi-aksi tidak sopan, terus terang aku muak melihatnya.

Belum lagi acara kuisnya, yg masih menyerempet (bahkan jika menurutku) sudah masuk ke kategori judi.

Penyebabnya jelas, kita mesti mengirim sms (yg harganya mahal) untuk mendaftar menjadi peserta (dan mendapat no pin).

Kemudian si pembawa acara mengundi no pin, disuguhi pertanyaan 'bodoh' dan akhirnya mendapat hadiah yg cukup mewah.

Sebenarnya, tindakan ini (undian SMS) sudah termasuk kategori judi. Bahkan fatwa sudah dimaklumatkan oleh MUI mengenai undian SMS ini, yg menyatakan bahwa undian ini termasuk judi dan mengharamkannya.

Namun, sayangnya fatwa ini dianggap angin lalu saja oleh para penyelenggara undian dan peserta, termasuk juga oleh pemerintah dan operator (penyelenggara jasa telekomunikasi). Mereka masih asyik membuat acara kuis yg menyedot sms dari para penonton bernilai miliaran rupiah dan hanya mengeluarkan sejumlah kecil uang sebagai hadiah.
Tayangan televisi acara sahur ini menambah daftar jenis tayangan televisi yg tidak bermutu.

Bahkan lebih parah, karena di bulan Ramadhan pun, umat Islam masih tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk menikmati tayangan yg lebih mendukung suasana dan acara sahur yg dilakukan.

Tentu saja tidak semua acara televisi yg ditayangkan di saat sahur ini buruk. Setidaknya, ada 2 stasiun tv yg menayangkan acara cukup bagus, yakni Metro TV menayangkan Tafsir Al Mishbah (yg sayangnya hanya 30 menit dan dilanjutkan acara dagelan dari Republik Mimpi) serta acara SCTV berupa sinetron "Para Pencari Tuhan".

Akhirnya, yaaa...kami berdua hanya memilih acara SCTV sebagai teman sahur kami, karena sinetron tersebut mempunyai nilai lebih dibandingkan acara2 di stasiun tv lain pada saat yg bersamaan.

Sementara untuk acara menjelang berbuka, masih standar. Yakni kultum (kuliah tujuh menit) dari sekian banyak ustadz dan ulama untuk mengisi relung rohani para penonton. Ok, aku akui untuk tayangan menjelang berbuka masih lebih 'beradab' dibandingkan acara sahur.

Harapanku simple saja, semoga di Ramadhan tahun mendatang, acara2 televisi terutama di saat sahur dan menjelang berbuka lebih baik.

Source:Tausyiah 275 ( Millis Pengajian )

1 Comment:

Anonim said...

lalu, apa yg bisa kita perbuat?