Ahlan Wa Sahlan

IQRO ( BACALAH )

Bacalah dirimu, Bacalah dari apa engkau dijadikan

Bacalah kejadian demi kejadian, Bacalah masa lalu, dan apa-apa yang ditinggalkan, Bacalah masa kini, dan apa-apa yang ada disekitarmu, Bacalah masa yang akan datang dan apa-apa yang akan dan tentu terjadinya.

Sungguh ALLOH telah memberimu berlimpah-limpah, dan tegak kanlah kebenaran itu dengan daya juang yang tak kenal payah dan henti ( sabar),......................

Selamat datang ana ucapkan kepada akhi dan ukhti, semoga apa yang tertulis di blog ini bermanfaat bagi kita dalam menSyiarkan Islam, serta sebagai media bagi kita untuk saling bersilaturahmi.

Kritik dan saran dapat di sampaikan ke is.majid@gmail.com

Wassalam

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 13 November 2007

Akhir Hidup 3 Sahabat Rasulullah. SAW

Ketika Umar sedang memimpin shalat berjamaah bersama para sahabat yang lain, ia membaca surat Yusuf dalam shalat berjamaah tersebut sambil menangis, begitu juga dengan para sahabat yang lain.

Manakala Umar membaca ayat yang berbunyi, "Dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)" (QS. Yusuf: 84).

Ia tersendat-sendat membaca ayat tersebut yang diiringi isakan tangis. Dan para sahabat pun menjadi ikut menangis bersamanya. Manakala Umar bertakbir untuk ruku', seorang budak maju dan menusukkan pisau ke tubuh Umar sebanyak tiga kali, hingga Umar tersungkur dan mengucapkan "Cukup hanya Allah sajalah yang menjadi pelindungku dan kepada-Nya-lah aku bertawakal,

Dia-lah Tuhan 'Arasy".

Kemudian ia pun berpaling dan darahnya menetes di atas tanah, lalu ia berkata, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un".

*****

Hari itu Utsman sedang berpuasa, dan tidur setelah shalat Dhuhur. Di dalam tidurnya ia bermimpi melihat Rasulullah di sebuah taman yang hijau bersama Abu Bakar dan Umar, mereka memakai baju berwarna putih.

Lalu Rasulullah berkata kepada Utsman, "Wahai Utsman, hari ini engkau akan berbuka puasa bersama kami."

Dan sebelum tiba azan Maghrib, Utsman membaca Al-Qur'an untuk menantikan tibanya waktu Maghrib.

Manakala ia membaca ayat, "Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka" (QS. Al-Baqarah: 137),

tiba-tiba masuk seseorang dan membunuh Utsman hingga darahnya mencurat dan terkena ayat yang ia baca, dan hingga saat ini darah tersebut masih tetap ada.

*****

Pada suatu hari Ali pergi ke Kufah, dan ketika ia hendak melaksanakan shalat Fajar, ia melihat seorang dari golongan Khawarij yang tertidur di dalam masjid dan bermaksud untuk membangunkannya. "Bangunlah, karena ini adalah tidurnya ahli neraka!"

Lalu lelaki itu bangun dari tidurnya dalam keadaan marah.

Dan manakala Ali mengerjakan shalat lelaki itu datang dari arah belakang dan menikamnya.

Setelah ditikam dari belakang Ali berkata, "Hanya kepada Allah kuserahkan segala perkara yang dahulu dan sesudahnya."

Manakala para sahabat menggotongnya, ia memanggil anak-anaknya dan berkata, "Aku wasiatkan kepada kalian agama Islam

& janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan telah ber-islam."

Allah Swt telah menentukan kematian 3 para sahabat Nabi dengan cara demikian, untuk memberikan contoh kepada ummat manusia bahwa jalan kematian seseorang, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kemuliaan orang itu - tentunya kita sepakat bahwa ke 3 sahabat Nabi SAW tadi telah diakui kemuliaannya dan mereka telah dijamin masuk surga walaupun kematian mereka bisa dikatakan AMAT TRAGIS...

Karena sepanjang pengetahuan saya banyak kalangan masyarakat yang menghakimi seseorang dari cara kematiannya...

Padahal yang mati ditempat tidur dengan tenang BELUM TENTU mereka lebih mulia dari mereka yang meninggal di jalanan tergilas mobil atau tertabrak kereta, barangkali justru merekalah para syuhada' yang dijamin surganya....

karena mungkin saat mereka dijemput ajal, mereka sedang berniat mulia ( mencari nafkah, bersilaturrahim dll )...

Sumber : PengajianEmail-Jakarta

Wassalam

0 Comments: