Ahmadi Nejad Ngebom USA

Kemarin Ahmadi Nejad datang ke USA untuk menghadiri sidang PBB, sebagai agenda utamanya.

Ada agenda sampingan lain yang ternyata lebih dahsyat dari itu, menghadiri tempat kejadian 11 Sepetember untuk memberi penghormatan (mengheningkan cipta) untuk para korban tindak teroris dan memberi kuliah umum di Colombia University.

Namun dengan berbagai usaha, akhirnya pemerintah USA berhasil membatalkan kedatangan Ahmadi Nejad ke bekas reruntuhan gedung WTC tersebut.

Sialnya (buat pemerintah USA), rencana tersebut sudah diketahui oleh masyarakat USA melalui mass media yang telah memberitakannya, begitu juga perihal usaha mati-matian pemerintah USA dalam membatalkan agenda tersebut.

Hal itu menyebabkan rasa simpati sebagian rakyat USA terhadap Ahmadi Nejad, dan rasa kecewa terhadap sikap pemerintah sempat bertengger di benak mereka.

Berbeda halnya dengan agenda kuliah umum di Colombia University yang berjalan dengan lancar.

Acara itu dihadiri lebih dari 600 mahasiswa di ruang auditorium universitas dan ratusan (bahkan lebih) mahasiswa lain yang mengikuti acara tadi di halaman universitas, melalui TV ukuran besar yang dilengkapi dengan pengeras suara live dari ruang auditorium. Walau beberapa hari sebelumnya pihak rektorat universitas Colombia sudah dilarang bahkan diintimidasi oleh pihak pemerintah, namun tetap saja acara itu dilaksanakan, dengan alasan kebebasan akademis.

Banyak dari mahasiswa Yahudi pun turut hadir di acara tersebut, penasaran.

Singkatnya, ceramah Ahmadi Nejad yang menyinggung masalah keadilan, demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasan berpikir dan berkreasi sangat memukau banyak kalangan. Apalagi ceramah itu diakhiri dengan Tanya-jawab yang bersifat interaktif. Ini membuat acara itu semakin hidup. Hal itu pula yang menyebabkan semakin geramnya para dedengkot pemerintahan G W Bush dan beberapa senator.

Apalagi ceramah itu juga menyinggung masalah Holocaust dan kasus Palestina.

Setelah acara tersebut yang disambut antusias oleh banyak mahasiswa dan masyarakat umum, beberapa senator USA meminta presiden USA untuk mencabut tunjangan pendidikan untuk Universitas tersebut.

Walau hanya ceramah, namun kekuatan retorika itu jauh melampaui kekuatan bom atom yang diledakkan USA di Hirosima dan Nagasaki.

Bedanya;

1- Bom Atom di dua kota itu dampaknya nampak langsung dan hanya sebatas dua kota itu saja, sedang ceramah Ahmadi Najid ibarat bom waktu yang sewaktu-waktu mampu meledakkan semua wilayah USA dengan kekuatan yang berlipat-lipat ganda dari bom atom di dua kota Jepang tadi.

2- Bom Atom itu hanya merusak sisi fisik saja, sedang ceramah Ahmadi Nejad mampu merusak cara pandang dan ideology rakyat USA, terkhusus dalam melihat Islam dan Iran.

3- Bom Atom setelah beberapa saat mampu menyebabkan Jepang menjadi Negara besar, sedang sebaliknya, ceramah Ahmadi Nejad di akan datang –predisi para analis- mampu menjadikan Negara besar dan adi daya seperti USA menjadi nyaris bubar.

(Silahkan anda cari lagi perbedaan-perbadaan lainnya…)

Dari situlah akhirnya kita dapat mengambil kesimpulan, betapa dahsyatnya kekuatan retorika (lisan).

Bahkan kekuatan itu bisa mengalahkan kekuatan fisik militer sekalipun. Lantas siapa bilang perang harus dengan fisik atau dengan senjata militer yang canggih ?

Ahmadi Nejad telah berhasil menyerang dan mengebom wilyah-wilayah USA dengan kekuatan retorikanya.

Dengan hanya ceramah di satu titik jantung USA (universitas Colombia tadi) Ahmadi Nejad telah mampu menembus segenap pelosok USA, karena ceramahnya diabadikan oleh banyak mass media USA.

Inilah perang Iran vs USA yang sebagai representasi dari Islam dan Keangkaramurkaan Global.

Hanya dengan satu Ahmadi Nejad mampu membuat USA kebakaran jenggot.

Tentu bukan USA saja. Melainkan juga sekutu-sekutunya, termasuk anak emasnya (Rezim Zionis) yang juga melakukan orasi di luar area Universitas Colombia dengan menteri luar negeri Israel sebagai oratornya, yang dihadiri oleh anggota lembaga-lembaga Zionis di USA.

Namun semua dari mereka tidak dapat menutup mata bahwa, apa yang dilakukan oleh Ahmadi Nejad merupakan pukulan telak buat mereka. Sehingga media seperti Haaretz (milik Zionis) sendiri mengakui bahwa kemenangan ada di pihak Ahmadi Nejad (Republik Islam Iran).

Kita tunggu saja, kapan bom waktu yang diletakkan Ahmadi Nejad di jantung USA itu meledak.

Hanya waktu yang akan membuktikan janji Allah SWT dalam al-Quran;

“Wal ‘Aqibatu lil Muttaqin”

(Dan titik akhir (kemenangan) itu bagi orang-orang yang bertakwa) .